HIV/AIDS di Situbondo: 204 Meninggal Dunia, 222 dalam Perawatan Rawat Jalan

Wahyu EL


Di Situbondo, terdapat 204 orang penyintas HIV AIDS yang telah meninggal dunia dan 222 orang sedang menjalani perawatan rawat jalan. Dari jumlah tersebut, 13% atau 30 penyintas berusia di bawah 18 tahun. Hal ini diungkapkan oleh Direktur RSUD Abdoer Rahem Situbondo, dr Roekmy Prabarini Ario, kepada beberapa jurnalis di kantornya pada hari Rabu, 6 April 2023.

Roekmy menjelaskan bahwa sebagian besar penyebaran penyakit HIV AIDS di Situbondo berasal dari hubungan seksual, namun ada juga yang disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan faktor lainnya. Saat ini, banyak pasien yang dirawat jalan untuk menjalani pengobatan dan konsultasi terkait penyakit yang dideritanya. Hal ini dilakukan untuk memperlambat penyebaran virus dan menjaga sistem daya tahan tubuh agar tetap kuat.

Roekmy juga menjelaskan bahwa penyebaran virus HIV AIDS yang belum memiliki obat rata-rata berasal dari laki-laki, terutama setelah melakukan aktivitas prostitusi. Dari 222 penyintas yang berada di RSUD Abdoer Rahem, sekitar 13% di antaranya masih remaja. Mereka mengaku terinfeksi karena sering melakukan hubungan seksual dengan PSK di lokalisasi. Usia penyintas tersebut berkisar antara 15-17 tahun dan terinfeksi karena pergaulan yang tidak terkontrol.

Menurut BPS setempat, tercatat 1.297 orang penderita HIV/AIDS di Situbondo selama periode Januari-Desember 2022. Namun, data tersebut bisa saja termasuk satu pasien yang tercatat beberapa kali dalam pencatatan rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 204 orang sudah meninggal dunia, 222 orang menjalani perawatan rawat jalan, 952 orang mulai melakukan pengobatan antiretroviral HIV/AIDS, dan sisanya tidak diketahui keberadaannya meskipun identitasnya telah diketahui.

Komentar